dc.description.abstract |
Peleburan alumunium merupakan proses yang bergantung pada perpindahan
panas melalui tiga mekanisme utama: konduksi, konveksi, dan radiasi. Konduksi
adalah mekanisme perpindahan panas yang terjadi melalui suatu medium atau
bahan tanpa adanya perpindahan partikel secara makroskopik. Konveksi adalah
mekanisme perpindahan panas yang terjadi melalui aliran fluida. Perpindahan
panas melalui konveksi melibatkan adanya aliran fluida, seperti udara atau cairan,
yang memindahkan energi panas dari satu tempat ke tempat lainnya. Radiasi
adalah mekanisme perpindahan panas yang terjadi melalui pancaran
elektromagnetik dari suatu objek yang memiliki suhu tinggi ke objek yang
memiliki suhu lebih rendah. Ketiga mekanisme ini bekerja secara bersamaan
untuk mencapai suhu leleh aluminium sekitar 660°C. Dalam proses ini,
pengontrol suhu otomatis digunakan untuk menjaga kestabilan suhu, sehingga
dapat menghindari overheat dan meningkatkan efisiensi peleburan. Selain itu,
blower berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pembakaran bahan bakar,
yang mempercepat proses pemanasan dan mencapai suhu leleh lebih
cepat.Perhitungan perpindahan panas menunjukkan bahwa mekanisme konduksi
memiliki kontribusi terbesar, sebesar 339,346 kW, diikuti oleh radiasi sebesar
0,770 kW, dan konveksi sebesar 0,11454 kW. Total perpindahan panas yang
terjadi dalam sistem tungku ini mencapai 340,23 kW. Efisiensi perpindahan panas
ini berpengaruh langsung terhadap waktu peleburan dan konsumsi energi. Energi
yang dibutuhkan untuk melelehkan 1 kg aluminium adalah 974.000 J, dengan
waktu peleburan rata-rata sekitar 47,7 menit. Dengan perhitungan ini
menunjukkan bahwa sistem tungku mampu mencapai efisiensi yang baik dalam
proses peleburan. Dengan dukungan teknologi pengontrol suhu otomatis dan
blower yang efisien, proses peleburan dapat dilakukan dengan cepat, hemat
energi, dan menghasilkan aluminium cair dengan kualitas yang optimal. |
en_US |