dc.description.abstract |
Media pendingin yang digunakan dalam pengecoran aluminium dapat
mempengaruhi struktur logam dan sifat mekanis dari hasil coran. Oleh karena itu
kekuatan tarik merupakan salah satu sifat mekanik yang sangat penting dalam
proses coran aluminium, karena sangat menentukan kemampuan bahan untuk
menahan tegangan tarik sebelum mengalami kegagalan produksi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pendingin terhadap kekuatan tarik
hasil pengecoran aluminium dan apakah ada perbedaan kekuatan tarik yang
signifikan saat menggunakan media pendingin yang berbeda dalam proses
pengecoran aluminium. Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis media
pendingin, yaitu larutan air garam, oli bekas , dan udara untuk menilai dampaknya
terhadap kekuatan tarik. Pengujian dilakukan dengan metode tensile test untuk
mengukur tegangan dan regangan tarik dari spesimen yang dihasilkan. Hasil
menunjukkan bahwa media pendingin memiliki pengaruh signifikan terhadap
kekuatan tarik hasil cor aluminium. Spesimen yang didinginkan dengan oli bekas
menunjukkan kekuatan tarik tertinggi yaitu dengan nilai tegangan tarik 68,55
�
�/𝑚𝑚2 dan regangan 16,79 %, kemudian udara dengan nilai tegangan tarik
65,22 𝑁/𝑚𝑚2 dan regangan 11,21 % , dan nilai yang paling rendah yaitu larutan
air garam dengan nilai tegangan 48,74 𝑁/𝑚𝑚2 dan regangan 7,50 %. Temuan ini
mengindikasikan bahwa penggunaan media pendingin yang lebih baik dapat
meningkatkan sifat mekanik aluminium, memberikan wawasan penting bagi
industri pengecoran untuk meningkatkan kualitas produk dan performa material.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengembangan teknik
pengecoran yang lebih baik dan efisien. |
en_US |