Abstract:
Pendahuluan: Kecemasan merupakan suatu perasaan gelisah dan tidak bahagia yang
kerap kali muncul pada diri seseorang ketika menghadapi suatu situasi yang tidak
menyenangkan. Simtom kecemasan sering terjadi pada remaja seiring pertumbuhan
dan perkembangannya seperti, merasa gelisah, cemas, jantung berdebar, tremor,
berkeringat, mual, pusing karena terlalu khawatir terhadap berbagai hal, termasuk
prestasi sekolah, hubungan sosial, atau ketidakpastian tentang masa depan. Faktor
internal self-esteem dan faktor eksternal fungsi keluarga adalah dua faktor yang dapat
menyebabkan kecemasan. Metode: Penelitian ini menganalisis hubungan fungsi
keluarga dan self-esteem dengan simtom kecemasan pada siswa SMA tingkat akhir
dengan penelitian analitik desain cross-sectional melalui kuesioner Zung-Self Anxiety
Rating Scale (ZSAS), Family APGAR, dan Coopersmith Self Esteem Inventory
(CSEI) pada sampel sebanyak 164 siswa. Data penelitian ini menggunakan uji
univariat dan bivariat uji Spearman. Hasil: Uji normalitas untuk mengetahui
hubungan fungsi keluarga dan self-esteem dengan simtom kecemasan pada siswa
SMA tingkat akhir didapatkan nilai signifikan <0,001 (p<0,05). Hasil uji korelasi
Spearman antara fungsi keluarga dengan simtom kecemasan diperoleh
p=<0.001(p<0.05) dan koefisien korelasi -0.629 serta hubungan antara self-esteem
dengan simtom kecemasan diperoleh p=<0.001(p<0.05) dan koefisien korelasi -
0.548. Kesimpulan: Terdapat hubungan fungsi keluarga dengan simtom kecemasan,
yaitu jika fungsi keluarga meningkat maka kecemasan akan menurun. Selain itu,
terdapat juga hubungan self-esteem dengan simtom kecemasan, yaitu jika self-esteem
meningkat maka kecemasan akan menurun pada siswa SMA tingkat akhir.