dc.description.abstract |
Pendahuluan: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
masalah kesehatan utama yang berdampak signifikan pada masyarakat Indonesia.
Faktor lingkungan, seperti paparan asap rokok dan polusi udara, diduga menjadi
penyebab utama peningkatan risiko kejadian ISPA. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh paparan asap rokok dan polusi udara
terhadap kejadian ISPA di wilayah kerja Puskesmas Desa Pon. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak
60 orang dari yang sering terpapar asap rokok dan polusi udara. Analisis uji
statistik yang digunakan yaitu korelasi Spearman Rank untuk mengetahui tingkat
keeratan hubungan antar variabel (variabel independen dan variabel dependen).
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan asap rokok pada
masyarakat di Desa Pon paling banyak terjadi pada rentang usia 36-40 tahun,
dengan tingkat paparan berat sebanyak 13 orang (21,58%). Berdasarkan data
pekerjaan, paparan asap rokok dengan tingkat berat paling banyak dialami oleh
individu yang berprofesi sebagai wiraswasta, yakni sebanyak 16 orang (21,58%),
sedangkan tingkat paparan yang terbanyak adalah paparan asap rokok berat
sebanyak 39 orang (65,0%), dan pada Indeks Brinkman, paparan asap rokok
terbanyak adalah paparan asap rokok sedang sebanyak 29 orang (48,3%). Selain
itu, hasil penelitian juga mengungkapkan bahwa paparan polusi udara terbanyak
terjadi pada kelompok usia 36-40 tahun, dengan tingkat paparan sedang sebanyak
18 orang (29,88%). Sementara itu, berdasarkan data pekerjaan, paparan polusi
udara dengan tingkat sedang paling banyak dialami oleh petani, dengan jumlah
sebanyak 18 orang (30,0%) dan berdasarkan tingkat paparan yang terbanyak
adalah polusi udara sedang sebanyak 55 orang (91,7%). Berdasarkan hasil Alat
Air Quality Detector ditemukan bahwa kadar HCHO sebesar 0,182 mg/m³, kadar
TVOC sebesar 0,501 mg/m³, kadar PM2,5 sebesar 0,12 μg/m³, kadar PM10
sebesar 0,16 μg/m³, kadar CO sebesar 0,00 ppm, dan kadar CO2 sebesar 1487 ppm.
Berdasarkan hasil uji Spearman Rank didapatkan paparan asap rokok dengan
kejadian ISPA nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.153 dan polusi udara dengan
kejadian ISPA nilai probabilitas (p-value) sebesar 0.143. Hasil tersebut
menunjukkan nilai probabilitas >0.05. Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh
paparan asap rokok dan polusi udara terhadap kejadian ISPA di wilayah Kerja
Puskesmas Desa Pon. |
en_US |