Abstract:
Latar belakang: Banyaknya penggunaan obat herbal di lingkungan masyarakat
dapat meminimalisir efek samping diantaranya gangguan pada fungsi ginjal.
Setiap tanaman herbal mempunyai kandungan senyawa antioksidan yang dapat
berfungsi untuk melindungi ginjal akibat dari zat nefrotoksik. “Tanaman binahong
(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)” terutama daunnya punya efek nefroprotektor.
Madu sidr adalah madu yang mempunyai efektifitas dalam hal melindungi fungsi
ginjal. Tujuan: Mengetahui efektivitas “ekstrak daun binahong (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis)” dan madu sidr menjadi agen nefroprotektor pada “tikus
(Rattus novergicus) jantan galur wistar” yang dilakukan penginduksian dengan
gentamisin. Metode: Penelitian eksperimental pada 35 ekor tikus jantan galur
wistar yang dibagi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya dilakukan
pemberian pakan dan aquadest. Kelompok kontrol positif diberikan induksi
gentamisin dosis 80 mg/KgBB. Kelompok perlakuan 1 ekstrak daun binahong 150
mg/KgBB dan induksi gentamisin 80 mg/KgBB. Kelompok perlakuan 2 madu
sidr 1 g/KgBB dan induksi gentamisin 80 mg/KgBB. Kelompok perlakuan 3
kombinasi ekstrak daun binahong 150 mg/KgBB dan madu sidr 1 g/KgBB dan
induksi gentamisin 80 mg/KgBB. Semua perlakuan dilakukan pemberian dengan
lama 8 hari pada waktu yang sama. Analisa data mempergunakan One Way Anova
post hoc bonferroni dan Kruskal-Wallis. Hasil: kelompok pelakuan esktrak daun
binahong 150 mg/KgBB dan kelompok perlakuan madu sidr 1 g/KgBB selama 8
hari yang diinduksi gentamisin tidak berbeda P=1.000. Kelompok perlakuan
kombinasi ekstrak daun binahong 150 mg/KgBB dan madu sidr 1 g/KgBB selama
8 hari yang diinduksi gentamisin ada perbedaan yang signifikan P=0.020.
Kesimpulan: Kombinasi ekstrak daun binahong 150 mg/KgBB dan madu sidr 1
g/KgBB yang diinduksi gentamisin 80 mg/KgBB selama 8 hari dalam waktu yang
sama dapat menurunkan kadar ureum pada “tikus (Rattus novergicus) jantan galur
wistar”.