dc.description.abstract |
Latar Belakang: Berdasarkan data Global Study of Cancer dari International
Agency for Research on Cancer (2020) terdapat 36.633 kasus (17,2%) dan
234.511 kematian kasus kanker serviks di Indonesia. Kanker serviks menempati
posisi keempat terbanyak di dunia dan kedua di Indonesia. Salah satu faktor risiko
ialah alkohol yang merupakan zat psikoaktif bersifat adiktif dan dikategorikan
sebagai karsinogen oleh Program toksikologi nasional Amerika Serikat. Alkohol
meningkatkan risiko kanker melalui metabolisme etanol menjadi asetaldehida
yang merusak DNA, protein, dan lipid, serta mengganggu penyerapan nutrisi
penting dan meningkatkan kadar estrogen. Menurut Riskesdas 2018, konsumsi
alkohol di Indonesia meningkat dari 3% (2013) menjadi 3,3% (2018) dan Provinsi
Sumatera Utara menduduki posisi tertinggi kedua (5,5%). Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui riwayat konsumsi alkohol pada pasien kanker serviks.
Metode: Penelitian deskriptif analitik melibatkan 82 pasien kanker serviks di
RSU Vina Estetika. Hasil: Dari 82 pasien kanker serviks terdapat 8 pasien
mengonsumsi alkohol (9,8%) dan 74 pasien tidak mengonsumsi alkohol (90,2%).
Berdasarkan frekuensi konsumsi alkohol, 6 pasien termasuk kelompok jarang
(7,3%) dan 2 pasien termasuk kelompok sering (2,4%). Dari 8 pasien
mengonsumsi alkohol 5 diantaranya mengonsumsi alkohol lebih dari 5 tahun
(3,6%) dan 3 pasien mengonsumsi alkohol kurang dari 5 tahun (6,1%). Adapun
jenis alkohol yang dikonsumsi pada kategori 3 sebanyak 5 pasien (6,1%), kategori
4 sebanyak 3 pasien (3,7%) dan tidak ditemukan pasien mengonsumsi kategori 1
(0%) dan kategori 2 (0%). Kesimpulan: Sebanyak 8 pasien (9,8%) mengonsumsi
alkohol, terbanyak dengan frekuensi 1–3 kali per minggu, durasi konsumsi lebih
dari 5 tahun pada, dan jenis alkohol dengan kadar tinggi (>30%). |
en_US |