Abstract:
Pendahuluan: Ketergantungan terhadap narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya (NAPZA) merupakan masalah kesehatan serius yang berdampak
luas pada individu dan masyarakat. Di tingkat nasional, hasil survey prevalensi
penyalahgunaan narkotika pada tahun 2023 menunjukkan angka sebesar 1,73 %,
setara sekitar 3,3 juta penduduk Indonesia. BNN Republik Indonesia
mengungkapkan bahwa dari total 3,3 juta pengguna narkoba di Indonesia, sekitar
1,3 juta di antaranya berada di Sumatera Utara. Tujuan: Untuk mengetahui
pengaruh olahraga senam aerobik terhadap motivasi untuk sembuh pada pasien
NAPZA di Yayasan Medan Plus (Drug Rehabilitation). Metode: Menggunakan
jenis quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest, di mana
eksperimen dilakukan pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding untuk
mengevaluasi efek intervensi. Penelitian ini dilakukan dengan metode total
sampling dimana jumlah sampel sama dengan populasi, maka seluruh populasi
dijadikan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Program senam
aerobic sebelum dilaksanakan, mayoritas pasien berada pada tingkat motivasi
sedang, dengan persetase 70%, sedangkan hanya 30% pasien yang menunjukkan
tingkat motivasi tinggi. Namun setelah pelaksanaan program senam aerobic
terjadi peningkatan. Persentase pasien dengan tingkat motivasi tinggi meningkat
menjadi 73,3%, sementara pasien yang berada dalam kategori motivasi sedang
berkurang menjadi 26,7%. Data ini secara jelas menunjukkan bahwa senam
aerobic memiliki dampak positif terhadap peningkatan motivasi pasien untuk
pulih dari ketergantungan NAPZA. Kesimpulan: Terdapat Peningkatan signifikan
dalam motivasi untuk sembuh pada pasien dengan ketergantungan NAPZA setelah
mengikuti program senam aerobic yang dilaksanakan di Yayasan Medan Plus
(Drug Rehabilitation).