dc.description.abstract |
Latar Belakang: Acne vulgaris merupakan inflamasi kulit kronis yang menetap
pada folikel pilosebasea. Cutibacterium acnes berperan penting dalam terjadinya
acne vulgaris. Daun alpukat mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan
alkaloid yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Metodologi: Penelitian ini
menggunakan metode true experimental design. Ekstraksi dilakukan dengan cara
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Aktivitas antibakteri diukur dengan
menggunakan metode difusi cakram dengan cara mengukur zona jernih pada
konsentrasi 15%, 30%, dan 60% dan melihat konsentrasi yang paling efektif
terhadap daya hambat bakteri C. acnes. Hasil Penelitian: Hasil menunjukkan
ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill) pada konsentrasi 15%, 30%, 60%,
dan kontrol positif (klindamisin) diperoleh nilai (p=0,000) dimana (p<0,05) yang
menunjukkan terdapat perbedaan daya hambat dari masing-masing kelompok.
Ekstrak daun alpukat konsentrsi 60% paling efektif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri C. acnes dibandingkan dengan konsentrasi 15% dan 30%.
Kesimpulan: Ekstrak daun alpukat efektif dalam mengambat pertumbuhan
bakteri C. acnes secara in vitro. |
en_US |