Abstract:
Pendahuluan: Paparan bising merupakan salah satu faktor risiko utama yang
dapat menyebabkan tinnitus, yaitu persepsi suara yang tidak berasal dari sumber
eksternal. Gangguan ini sering ditemukan pada pekerja di industri dengan
intensitas kebisingan tinggi, termasuk pabrik tepung kelapa. Tujuan: Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara paparan suara bising dengan
kejadian gejala tinnitus pada pekerja pabrik tepung kelapa X di Kota Kisaran.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 67 responden
yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner Tinnitus Handicap Inventory (THI) dan pengukuran intensitas
kebisingan dengan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan menggunakan uji
korelasi Spearman. Hasil: Analisis menunjukkan adanya hubungan positif
signifikan antara paparan suara bising dan kejadian tinnitus dengan koefisien
korelasi Spearman sebesar 0,419 dan nilai signifikansi <0,001. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan paparan kebisingan berkorelasi dengan
meningkatnya risiko tinnitus pada pekerja. Kesimpulan: Paparan suara bising di
lingkungan kerja memiliki hubungan signifikan dengan kejadian gejala tinnitus.
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan kebisingan, seperti penggunaan alat
pelindung telinga dan pengaturan lingkungan kerja, untuk mencegah atau
mengurangi risiko tinnitus.