Abstract:
Pendahuluan: Gangguan darah seperti anemia, leukopenia, dan trombositopenia
sering terjadi pada pasien kanker urologi yang menjalani kemoterapi. Penelitian
ini bertujuan untuk membandingkan kejadian gangguan darah antara pasien
kemoterapi kanker urologi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dengan analisis komparatif. Data
diambil dari rekam medis pasien yang menjalani kemoterapi selama periode 2019- 2023. Sampel terdiri dari 72 pasien, yaitu 50 pasien kanker kandung kemih, 10
pasien kanker testis, 7 pasien kanker prostat, dan 5 pasien kanker penis. Data
dianalisis menggunakan uji statistik deskriptif dan analisis .Kruskal-Wallis
Test. Hasil: Penurunan hemoglobin merupakan gangguan darah paling sering
pada pasien kanker urologi yang menjalani kemoterapi, terutama pada kanker
penis (100%) dan kandung kemih (84,6%), diikuti kanker testis (70%) dan prostat
(60%). Peningkatan hemoglobin hanya ditemukan pada 20% pasien kanker
testis. Penurunan leukosit rendah, terjadi pada 10% pasien kanker testis dan 7,7%
kanker kemih, tanpa kasus pada kanker prostat dan penis. Peningkatan leukosit
lebih sering terjadi, terutama pada kanker penis (60%), prostat (40%), kemih
(35,9%), dan testis (30%). Gangguan trombosit dominan pada kanker kemih, dengan penurunan dan peningkatan masing-masing sebesar 12,8%. Penurunan
trombosit pada kanker testis mencapai 20%, sementara kanker prostat dan penis
tidak menunjukkan gangguan trombosit. Uji .Kruskal-Wallis Test menunjukkan
tidak ada perbedaan signifikan pada penurunan hemoglobin, leukosit, atau
trombosit antar jenis kanker urologi (p > 0,05). Hanya peningkatan hemoglobin
yang menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,05). Kesimpulan: tidak ada
perbedaan signifikan antar jenis kanker urologi dalam leukosit dan trombosit.