Abstract:
Latar Belakang: Stroke adalah gangguan aliran darah ke otak akibat sumbatan atau
pecahnya pembuluh darah, yang dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Pasca-stroke, pasien mengalami berbagai disfungsi motorik, sensorik, dan kognitif
yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup serta kemandirian dalam
beraktivitas. Tanpa intervensi yang optimal, kondisi ini dapat memperburuk status
kesehatan fisik dan psikososial pasien. Selain pendekatan medis konvensional,
terapi komplementer seperti bekam basah telah digunakan untuk meningkatkan
sirkulasi darah dan mendukung proses pemulihan serta meningkatkan kualitas
hidup pasien. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi
bekam basah terhadap kualitas hidup pada pasien pasca stroke. Metode: penelitian
ini analitik komparatif numerik yang dilakukan secara observasional, dengan desain
penelitian pendekatan studi cohort prospectif dan dilakukan pengamatan terhadap
efiek yanig terijadi padia saitu kelomipok tanipa kelomipok pembainding dengian
membiandingkan pretest-postest nya sebelium dan sesuidah dilakuikannya interivensi.
Subijek penielitian berjuimlah 13 orang yanig diambiil denigan metoide consecutiive
samipling daita analisiis menggiunakan uji T berpasangan atau uji Wilcoixon. Hasil:
hasil analisis domain menuinjukkan perbedaan signifikan secara statistik meliputi
energi, bahasa, mobilitas, mood, dan fungsi ekstremitas atas (<0.05). Sementara itu,
domain yang tidak menunjukkan perbedaan signifikan adalah peran keluarga,
perawatan diri, peran sosial, penglihatan, dan produktivitas (>0.05). Kesimpulan:
Terdaipat pengairuh yang signiifikan antaira teirapi bekaim basiah (wet cupping
therapy) dengan perbandingan kualitas hidup pada pasien stroke, namun tidak
semuia domiain kualiitas hiidup.