Abstract:
Pendahuluan: Ziat kiimia yang terkaidung dailam roikok dapat berdampak negatif
pada semua sistem tubuh manusia. Paparan asap rokok, yang mengandung karbon
monoksida (CO), dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Gangiguan paida pairu paru seiperti fibroris parui-paru, peniyakit jantiung kongeinital, cor pulimonale, dan
polisitemia vena dapat terjadi jika ada peningkatan kadar hemoglobin dalam
darah. Tujuan: yaitu membandingkan kadar Hemoglobin darah antara dua
kelompok yang berbeda yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Metode:
penelitian ini deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Total keseluruhan sampel yang digunakan sebanyak 150 sampel.
Analisis data dengan Uji statistik yang digunakan adalah Uji T-Test Independen
untuk membandingkan rata-rata kadar hemoglobin antara kedua kelompok dengan
nilai p value <0,05. Jika data tidak berdistribusi normal makan akan diuji dengan
Mann-Whitney. Hasil: Ada perbedaan yang signifikan antara kadar hemoglobin
pada perokok aktif dan pasif (α = 0.05). Kesimpulan: Dijumpai perbedaan kadar
hemgolobin pada perokok aktif dan perokok pasif di Kota Medan. Pada jenis
perokok berat untuk perokok aktif dan perokok pasif keduanya mempunyai rata rata kadar hemoglobin rata-rata paling tinggi. Kadar hemoglobin usia 20-26 tahun
cenderung lebih tinggi pada perokok aktif dibandingakan perokok pasif. Pada
aktivitas fisik beraat dijumpai kadar Hemoglobin lenih tinggi pada aktivitas fisik
ringan