Abstract:
Latar Belakang: Haji adalah rukun Islam ke-5 yang dilaksanakan umat Muslim
dengan berkunjung ke Baitullah pada waktu tertentu. Ibadah ini merupakan
pertemuan massal terbesar yang diikuti sekitar 2-3 juta umat dari 180 negara,
dengan risiko tinggi terhadap masalah kesehatan fisik, spiritual, dan mental.
Masalah kesehatan mental yang umum terjadi saat ibadah haji meliputi stres,
psikosis, insomnia, dan gangguan mood. Pada tahun 2016, 7,2% atau 37 dari 513
jamaah mengalami satu atau lebih gangguan kejiwaan. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis perbandingan tingkat stres antara jemaah haji laki laki dan perempuan di Kota Tebing Tinggi tahun 2024 serta menggambarkan
karakteristik tingkat stres yang mereka alami. Metode: Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan prospektif. Hasil: Hasil
analisis menunjukkan bahwa mayoritas jemaah, baik laki-laki maupun perempuan,
berada pada tingkat stres rendah, dengan persentase masing-masing 80,6% dan
85,5%. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p-value
sebesar 0,643, dan uji Mann-Whitney U menghasilkan nilai 0,862, yang berarti
tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat stres berdasarkan jenis kelamin.
Kesimpulan: Karakteristik tingkat stres jemaah haji di Kota Tebing Tinggi secara
umum berada pada kategori rendah, yang menunjukkan bahwa persiapan yang
matang dan dukungan sosial yang baik dapat membantu mengelola stres selama
pelaksanaan ibadah haji.