Abstract:
Pendahuluan: Insomnia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami
kesulitan tidur, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Meskipun memiliki
waktu tidur yang cukup, penderita insomnia tetap tidak dapat memperoleh tidur
yang cukup. Insomnia dapat dipengaruhi oleh berat badan, Salah satu indikator
penilaian terhadap status gizi berdasarkan berat badan adalah Indeks Massa Tubuh
(IMT). Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross
sectional dengan menggunakan sampel sebanyak 96 orang, dimana sampel dibagi
menjadi 3 strata dengan uji data dalam penelitian ini menggunakan uji univariat
dan uji bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan
kelompok usia terbanyak yaitu usia 15 tahun sebanyak 37 orang (38,5%), dengan
mayoritas jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 62 orang (64,6%). Sebagian
besar responden tidak mengalami insomnia yaitu 43 orang (44.8%), insomnia
ringan sebanyak 30 orang (31.2%), insomnia sedang sebanyak 21 orang (21.9%)
dan insomnia berat sebanyak 2 orang (2.1%). Selain itu, IMT dengan kategori
overweight merupakan yang paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 36 orang
(37,5%) diikuti oleh kategori normal sebanyak 34 orang (35,4%), underweight
sebanyak 13 orang (13.5%) dan obesitas sebanyak 13 orang (13,5%). Berdasarkan
hasil uji Chi-Square, didapatkan nilai p <0,001 (p<0.05) untuk hubungan simtom
insomnia dengan IMT. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan untuk
hubungan antara simtom insomnia dengan IMT pada pelajar MAN 1 Medan.