dc.description.abstract |
Pendahuluan: Lingkar pinggang ialah indikator penting dalam menetapkan
obesitas sentral yang terkait dengan komplikasi metabolik, termasuk diabetes
mellitus. Penelitian ini bertujuan membandingkan asupan kopi kemasan dan
kopi murni terhadap lingkar pinggang laki-laki dewasa. Metode: Studi ini
menerapkan pendekatan analitik cross-sectional dengan populasi civitas
akademik Fakultas Kedokteran UMSU. Sampel terdiri dari 88 responden laki laki dewasa usia 19–45 tahun, diambil secara purposive sampling. Data
dikumpulkan melalui kuesioner FFQ dan pengukuran lingkar pinggang.
Analisis dilangsungkan melalui uji chi-square. Hasil: Temuan studi ini
menjabarkan 66,2% responden yang jarang mengonsumsi kopi kemasan
(<4x/minggu) memiliki lingkar pinggang normal, sedangkan 69,6% responden
yang sering mengonsumsi kopi kemasan (≥4x/minggu) memiliki lingkar
pinggang abnormal (p=0,003; OR=4,468). Sebaliknya, konsumsi kopi murni
tidak menunjukkan hubungan signifikan, dengan proporsi lingkar pinggang
normal dan abnormal yang hampir seimbang antara kelompok yang jarang dan
sering mengonsumsinya (p=0,827). Kesimpulan: Konsumsi kopi kemasan
yang tinggi meningkatkan risiko lingkar pinggang abnormal, sementara kopi
murni tidak menunjukkan pengaruh serupa. |
en_US |