Abstract:
Pendahuluan: Dalam beberapa tahun terakhir, kosmetik telah menjadi bagian
penting dari kehidupan sehari-hari terutama bagi perempuan dan banyak digunakan
untuk tujuan kecantikan sehingga meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Salah
satu jenis kosmetik yang sering digunakan adalah alat kosmetik cushion puff yang
dirancang untuk mengaplikasikan ke kulit secara merata dan mudah. Komponen
riasan dan perlengkapan kosmetik dapat menjadi sumber dan media tumbuhnya
mikroorganisme. Selaim itu, penggunaan secara berulang dalam jangka waktu yang
cukup lama dan penyimpanan yang tidak benar dapat menyebabkan kosmetik
rentan terkontaminasi mikroba, baik bakteri maupun jamur. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui, mengisolasi, dan mengidentitifikasi bakteri dan jamur pada alat
kosmetik cushion puff mahasiswi FK UMSU. Metode: Penelitian ini merupakan
deskriptif observasional dengan sampel sebanyak 10 sampel cushion puff dengan
merek yang berbeda. Teknik pengambilan sampel dengan apusan spesimen,
diisolasi pada media kultur, dan diidentifikasi dengan pewarnaan gram, uji
biokimia, serta uji KOH 10%. Analisis data yang digunakan berupa tabel distribus
dan frekuensi. Hasil: Hasil identifikasi pertumbuhan mikroorganisme adalah kokus
gram positif dengan jenis Staphylococcus spp (42,9%) dan Streptococcus spp
(28,6%), basil gram negatif dengan jenis Pseudomonas sp (14,3%) dan basil gram
positif dengan jenis Bacillus sp (14,3%). Sedangkan jamur yang teridentifikasi
hanya satu sampel yaitu kapang dengan jenis Aspergillus sp. Jumlah koloni
mikroorganisme adalah 100% baik yang memenuhi persyaratan tidak lebih dari 103
koloni/g. Kesimpulan: Mikroorganisme yang tumbuh di alat kosmetik cushion puff
sebagian besar bakteri yang dijumpai Staphylococcus spp dan jamurnya Aspergillus
Sp. Meskipun adanya pertumbuhan mikroorganisme, jumlah koloni
mikroorganisme pada cushion puff masih memenuhi persyaratan batasan cemaran
mikroba pada kosmetik.