dc.description.abstract |
Pendahuluan : Benign Prostat Hyperplasia (BPH) adalah salah satu kondisi
urologi yang paling umum pada pria lanjut usia. Ditandai dengan pembesaran
kelenjar prostat yang bersifat non-kanker, BPH dapat menyebabkan berbagai
gejala saluran kemih bawah, seperti sering buang air kecil, urgensi, aliran urin
yang lemah, dan kesulitan memulai buang air kecil. Prevalensi BPH meningkat
seiring bertambahnya usia, dan kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko
yang dapat dibedakan menjadi faktor genetik dan gaya hidup. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko intensitas olahraga, IMT,
riwayat keluarga, hipertensi, merokok, dan diabetes melitus terhadap kejadian
BPH di RSU Putri Bidadari. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain
penelitian studi observasional analitik secara retrospektif dengan pendekatan
rancangan cross-sectional. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember
2024 di RSU Putri Bidadari. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah non-probability sampling, yaitu dengan consecutive sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 48 orang. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian bahwa
Terdapat hubungan intensitas olahraga dengan BPH di RSU Putri Bidadari
(p=0.001). Tidak Terdapat hubungan IMT dengan BPH di RSU Putri Bidadari
(p=0,068). Terdapat hubungan riwayat keluarga dengan BPH di RSU Putri
Bidadari (p=0,000). Terdapat hubungan hipertensi dengan BPH di RSU Putri
Bidadari (p=0,001). Terdapat hubungan merokok dengan BPH di RSU Putri
Bidadari (p=0,001). Terdapat hubungan diabetes melitus dengan BPH di RSU
Putri Bidadari (p=0,001). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan
faktor risiko intensitas olahraga, IMT, riwayat keluarga, hipertensi, merokok, dan
diabetes melitus terhadap kejadian BPH di RSU Putri Bidadari. |
en_US |