Abstract:
Pendahuluan : Tahnik kurma merupakan sunnah yang diajarkan oleh nabi
Muhammad SAW dan telah menjadi bagian penting dalam budaya Muslim
Indonesia. Selain sebagai bentuk ibadah, tahnik juga dianggap memiliki manfaat
kesehatan, seperti menstabilkan kadar gula darah pada bayi baru lahir dan
memperkuat sistem imun. Meskipun demikian, praktik ini menuai perdebatan
terkait aspek medis modern, seperti risiko higienitas dan dampaknya terhadap
keberhasilan ASI eksklusif. Oleh karena itu, pemahaman dan sikap ibu menjadi
elemen kunci yang memengaruhi pelaksanaan tahnik. Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan
dan sikap ibu terhadap praktik tahnik dengan kurma pada bayi di RSU Haji
Medan. Metode Penelitian berbasis desain cross-sectional dengan pendekatan
analitik dilakukan pada 67 responden yang dipilih secara purposive sampling.
Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan bantuan perangkat SPSS.
Hasil : Sebanyak 46,3% ibu memiliki tingkat pengetahuan rendah, sedangkan
74,6% menunjukkan sikap positif terhadap tahnik. Praktik tahnik dilakukan oleh
58,2% ibu. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan
(p = 0,002; r = 0,185) dan sikap (p = 0,002; r = 0,375) terhadap praktik tahnik,
meski korelasi bersifat lemah. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa
ibu dengan pengetahuan yang lebih baik tentang tahnik, baik dari segi agama
maupun kesehatan, serta sikap positif yang didorong oleh keyakinan atau manfaat
kesehatan, lebih cenderung mendukung dan melaksanakan praktik tahnik ini.