dc.description.abstract |
Pendahuluan: Parasetamol memiliki potensi hepatotoksisitas yang signifikan dan
dapat menginduksi nefrotoksisitas. Nefroprotektor adalah suatu perlindungan
untuk organ ginjal dari kerusakan yang memungkinkan terganggunya fungsi ginjal
seperti pada keadaan nefrotoksik akibat dari obat-obatan. Diperlukan suatu zat
aktif yang mengandung antioksidan untuk dapat menekan nefrotoksik, Ekstrak
buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) dan madu sidr. Tujuan
Penelitian: Untuk mengetahui bagaimana efektivitas ekstrak buah andaliman
(Zanthoxylum acanthopodium) dan madu sidr sebagai nefroprotektor melalui
pengukuran kadar ureum dan kreatinin yang diinduksi parasetamol pada tikus
putih (Rattus norvegicus) jantan. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan
metode True eksperimental, Sebanyak 35 ekor tikus jantan dibagi menjadi lima
kelompok: kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan dengan ekstrak
andaliman (450 mg/kgBB), madu sidr (1 g/kgBB), serta kombinasi keduanya.
Perlakuan diberikan selama 28 hari, dengan induksi parasetamol (2 g/kgBB) pada
hari terakhir. Pengukuran kadar ureum dan kreatinin dilakukan untuk menilai efek
nefroprotektif. Hasil: Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan
signifikan pada kadar ureum antar kelompok (p<0,05), sedangkan kadar kreatinin
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05). Uji Mann-Whitney
menunjukkan bahwa kelompok P1 (50,80 ± 1,79 mg/dL) memiliki kadar ureum
yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok P2 (55,20 ± 0,83
mg/dL) dan P3 (52,00 ± 3,31 mg/dL). Kesimpulan: Ekstrak buah andaliman
dengan dosis 450 mg/kgBB memiliki efek nefroprotektif yang lebih baik dalam
menurunkan kadar ureum dibandingkan madu sidr atau kombinasi keduanya |
en_US |