dc.description.abstract |
Pendahuluan: Nyeri menstruasi atau dismenore primer adalah salah satu masalah
kesehatan yang paling umum dialami oleh wanita usia reproduksi, termasuk
mahasiswi. Kondisi ini sering kali mengganggu aktivitas sehari-hari,
menyebabkan penurunan konsentrasi belajar, dan menurunkan kualitas hidup
secara keseluruhan. Meskipun nyeri ini dianggap "normal," sebagian besar wanita
merasa kesulitan mengatasinya tanpa penggunaan obat-obatan. Dalam dunia yang
semakin mengedepankan pengelolaan kesehatan tanpa farmakologi, penggunaan
kompres hangat muncul sebagai solusi sederhana, alami, dan efektif untuk
meredakan nyeri. Namun, seberapa efektif metode ini dalam menurunkan
intensitas nyeri dismenore primer masih perlu diteliti lebih lanjut. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan kompres hangat
dalam menurunkan tingkat nyeri dismenore primer pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2020. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pendekatan one
group pre-test and post-test. Sebanyak 35 responden dipilih berdasarkan kriteria
inklusi menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran tingkat nyeri
dilakukan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) sebelum dan sesudah
perlakuan kompres hangat. Hasil: Mayoritas responden berusia 22 tahun (65,7%).
Sebelum perlakuan, nyeri sangat berat dialami oleh 48,6% responden, sementara
setelah perlakuan, nyeri ringan meningkat menjadi 40,0% dan nyeri sedang
menjadi 42,9%. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara tingkat nyeri sebelum dan sesudah perlakuan (Z = -4,621, p =
0,000). Kesimpulan: Penggunaan kompres hangat terbukti efektif dalam
menurunkan tingkat nyeri dismenore primer. Intervensi ini dapat menjadi metode
alternatif yang aman dan praktis bagi wanita yang ingin mengurangi keluhan nyeri
menstruasi tanpa menggunakan obat-obatan. |
en_US |