dc.description.abstract |
Latar Belakang : Massa otot adalah jumlah jaringan otot yang terdapat dalam tubuh manusia.
Peningkatan massa otot memiliki kapasitas yang lebih baik untuk menyimpan glikogen yang
dapat mengurangi kadar glukosa dalam darah ditubuh manusia yang mana ketika otot bergerak
maka pemecahan ATP ( Adenosin Triphosphate) berasal dari glukosa. Pecahannya ATP menjadi
ADP (Adenosine Diphosphate) + Pi ( Fosfat Anorganik) melalui hidrolisis ATP yang nantinya
akan menghasilkan energi. Sehingga dengan memecah ATP terus-menerus dapat menurunkan
kadar gula darah dan mencegah terjadinya Diabetes Millitus. Menurut IDF 2020 terdapat 382 juta
orang penderita diabetes militus didunia. Di Indonesia menempati negara pada peringkat ke 4
dengan jumlah pasien diabetes melitus terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Di
Sumatera utara data dari Riset Kesehatan Dasar bahwa diabetes militus terdapat usia ≥15 tahun
dan prevelensi keseluruhan sebesar 1,98%. Sedangkan jumlah penderita diabetes militus di Kota
Medan sebesar 2.7% dari prevelensi penduduknya. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian
Deskriptif Kuantitatif dengan metode Deskriptif Korelasional. Menggunakan sebanyak 73
responden diantaranya 19 laki-laki dan 54 perempuan penelitian dilakukan 2 hari berturut-turut
dengan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik seperti berat badan, tinggi badan, indeks
massa tubuh, usia, jenis kelamin, massa otot dan kadar gula darah. Hasil : Analisis data
menggunakan uji korelasi didapatkan Sig. Sebesar 0,256> alpha (0,005). Kesimpulan :
hubungan massa otot terhadap kadar gula darah tidak memenuhi kriteria untuk dianggap
signifikan. |
en_US |