dc.description.abstract |
Pendahuluan : Surgical Site Infection (SSI) merupakan infeksi yang terjadi ketika
mikroorganisme dari kulit, bagian tubuh lain, atau lingkungan masuk ke dalam
insisi yang terjadi dalam waktu 30 hari pasca operasi, dan jika ada implan, infeksi
dapat terjadi hingga satu tahun setelah operasi. Infeksi ini ditandai dengan adanya
pus, inflamasi, bengkak, nyeri, dan rasa panas. Pada dinding abdominal yang cukup
lebar, risiko terjadinya infeksi terutama infeksi luka operasi pasca pembedahan,
meningkat. Tujuan : Untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berkontribusi
terhadap kejadian infeksi pada luka operasi (Surgical Site Infection) pada pasien
yang menjalani operasi laparatomi di RSUD Panyabungan. Metode : Penelitian ini
merupakan penelitian dengan design Observasional analitik dengan design cross –
sectional dengan mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
Surgical Site Infection (SSI) pada pasien bedah yang menjalani operasi laparatomi.
Hasil : Tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan kondisi medis
pasien post laparatomi di RSUD Panyabungan dengan kejadian surgical site
infection yang dialami pasien. Hal ini dibuktikan dari hasil angka uji statistik yang
lebih besar dari p value setiap uji yang dilakukan. Angka kejadian surgical site
infection di RSUD Panyabungan cukup kecil. |
en_US |