dc.description.abstract |
Latar Belakang : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi
yang menyerang di saluran nafas baik saluran nafas bagian atas. Penyakit ISPA
disebabkan oleh infeksi mikroba seperti bakteri, virus, dan jamur. Menurut UNICEF,
angka kematian akibat ISPA adalah 878.829 kasus dan 6 orang per 1000 pada anak di
bawah usia 5 tahun. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018,
kejadian ISPA di Indonesia adalah 9,3%.1 Data ISPA di Sumatera Utara tahun 2018
menunjukkan angka sebesar 2,76%. Di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara,
persentase kasus ISPA adalah 2,01% dengan prevalensi ISPA pada anak sebesar
2,68%. Data laporan ISPA di Kecamatan Sei Mencirim adalah sebesar 89 anak.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia anak di Indonesia memiliki faktor risiko
ISPA berupa asap yang berpotensi berasal dari kebakaran hutan dan kayu bakar di
rumah tangga, keadaan rumah tangga di Indonesia yang kebanyakan. Metodologi :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian didapatkan hasil terdapat hubungan
signifikan antara perilaku merokok dan kejadian ISPA pada anak usia 5-12 tahun di
Puskesmas Sei Mencirim namun tidak ada hubungan signifikan antara etika batuk dan
kejadian ISPA pada anak usia 5-12 tahun. prevalensi ISPA pada anak usia 5-12 tahun
yang diperoleh dari data puskesmas sei mencirim Kabupaten Deli Serdang di bulan
November tahun 2024 mencapai 91%. Dengan ISPA ringan sebagai derajat yang
paling banyak dijumpai yaitu sebanyak 64,6% dengan gejala terbanyak adalah batuk
(48%). Kesimpulan : Hasil dari uji menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara
perilaku merokok dan kejadian ISPA pada anak usia 5-12 tahun di Puskesmas Sei
Mencirim dengan nilai P 0,000, namun tidak ada hubungan signifikan antara etika
batuk dan kejadian ISPA pada anak usia 5-12 tahun di Puskesmas Sei Mencirim
dengan nilai P 0,100. |
en_US |