Abstract:
Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang mampu menyuplai tenaga
listrik yang cukup besar adalah PLTU Labuhan Angin PGU yang terletak di
Kabupaten Tapanuli Tengah yang dikelola oleh PT. PLN Indonesia Power. Motor
listrik yang digunakan dalam pengoperasian pada Boiler Feed Water Pump
(BFWP) adalah motor 6 kV (tegangan menengah). Sebuah PLTU harus memiliki
sistem proteksi yang handal agar kerja motor Listrik dapat berjalan baik sehingga
dapat mengolah dan menghasilkan energi Listrik yang berkualitas. Sistem proteksi
adalah suatu sistem pengamanan terhadap peralatan listrik, yang diakibatkan
adanya gangguan teknis, gangguan alam, kesalahan operasi, dan penyebab yang
lainnya. Sistem proteksi bertujuan untuk menghindari atau mengurangi kerusakan
akibat gangguan pada alat yang terganggu. Proteksi yang dilakukan dengan cara
memutuskan atau memisahkan daerah yang terganggu secepat mungkin sehingga
sistem lainnya dapat beroperasi secara normal. Adapun analisis ini dibuat
dikarenakan pada PLTU Labuhan Angin sering mengalami gangguan pada motor 6
kV yang ada di Boiler Feed Water Pump (BFWP). Thermal Overload Relay (TOR)
merupakan salah satu sistem proteksi yang digunakan di PLTU Labuhan Angin
yang di fungsikan ketika adanya beban berlebih pada motor 6 kV di BFWP agar
dapat mencegah dari kerusakan pada motor. Dari hasil analisis yang di lakukan
dalam penelitian ini, sistem proteksi bekerja dengan sistem overload yang dilihat
dari nilai parameter pada motor. Jika parameter sudah 354 A, maka akan
memerintahkan OLR pada MMPR (Miniatur Microcontroler Protection Relay)
Breaker untuk bekerja. Setelah itu relay akan memerintahkan kontraktor untuk
open, kontraktor akan memberi sinyal stop pada CCR (monitor) dan motor akan
trip (stop) pada saat terjadi beban berlebih pada motor.