Abstract:
Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang paling hakiki, termasuk manusia, tanamandan hewan, oleh sebab itu air perlu ditata penggunaannya agar memberikan manfaat bagirakyatnya. Dalam jaringan distribusi air, diperlukan suatu sistem yang terkoordinasi, baikantara para pelaku maupun pembuat kebijakan di sektor perairan, dan jaminan perolehan
air yang cukup. Begitu pentingnya masalah air, baik untuk memenuhi kebutuhan hajat hiduprakyat banyak maupun untuk kebutuhan pertanian (terutama tanaman pangan) dankeperluan pada sektor lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa air menjadi suatu komoditasyang memiliki posisi strategis dari kepentingan-kepentingan untuk pemenuhan kebutuhan
hajat hidup, bisnis, industri, pertanian/irigasi, maupun ketahanan pangan yang menjadi
bagian dari sistem ketahanan nasional. Penyediaan Air bersih pada saat sekarang ini sangatterbatas, masyarakat mendaftarkan diri untuk memperoleh air bersih ke PDAM jumlahnya
cukup banyak, sementara kapasitas tampungan air bersih untuk melayani masyarakat yangmendaftar sangat terbatas. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah, namun yang dapat
dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan minum sangatlah sedikit. Hal ini berartiketersediaan air bersih yang dikonsumsi oleh manusia sangatlah terbatas. Salah satu
komponen penting untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah air bersih. Komponen ini
sangat dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebersihan. Dapat puladigunakan masyarakat dalam berbagai hal seperti pemenuhan kebutuhan cairan dalamtubuh, membersihkan badan, membersihkan bahan makanan dan memasak, penyuplaienergi, pengairan irigasi, serta menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungan masyarakatterutama bagi masyarakat Desa. Tersedianya sumber air bersih dan air minum merupakan
salah satu dari syarat sanitasi dasar lingkungan hidup. Berbicara mengenai sanitasi, sanitasimerupakan suatu hal yang sangat penting demi keberlangsungan nya hidup manusia. Karnasanitasi yang baik akan terbebas dari sumber penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan
yang kotor