Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode dalam pengenalan citra
digital sayuran segar, yaitu Keypoint Matching dan Gray-Level Co-Occurrence
Matrix. Metode Keypoint Matching digunakan untuk mendeteksi dan
mencocokkan fitur-fitur penting dalam citra, sedangkan Gray-Level Co-Occurrence
Matrix digunakan untuk menganalisis tekstur citra berdasarkan frekuensi
kemunculan pasangan piksel dengan intensitas tertentu. Penelitian ini dilakukan
dengan mengumpulkan citra digital dari sayuran seperti bayam, tomat, kangkung,
dan sawi yang diambil dari Pasar Medan Tembung. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal
akurasi dan kecepatan pengenalan citra. Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi pengolahan citra digital,
khususnya dalam bidang pertanian dan pangan.