Abstract:
Telur juga merupakan salah satu sumber pangan yang optimal karena juga
mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup yang sangat
bermanfaat seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral tidak kalah dari kandungan
daging ayam. Sehingga telur sangat sering kali digunakan dalam berbagai olahan
pangan atau juga digunakan sebagai lauk pangan untuk di konsumsi oleh mahkluk
hidup. Perlu diketahui tidak semua telur ayam dapat dikonsumsi oleh masyarakat
dikarenakan telur memiliki 2 jenis, yaitu telur fertil dan telur infertil. Telur fertil
adalah telur yang memiliki potensi untuk menetas karena mengalami
perkembangan embrio, yang ditandai dengan kehadiran bintik darah atau embrio.
Pada telur jenis ini biasanya tidak di jual atau tidak di konsumsi pada masyarakat
dikarenakan sebagai bibit pengembangbiakan anak ayam baru. Sementara itu, telur
ayam infertil adalah jenis telur yang tidak akan menetas karena tidak mengalami
perkembangan embrio selama proses penetasan.
Kemajuan teknologi telah memberikan dampak yang signifikan pada
berbagai sektor, termasuk dalam peternakan ayam. Saat ini teknologi telah
menghasilkan perkembangan yang pesat dalam bidang tersebut, memungkinkan
peternak untuk meningkatkan efisiensi dari segi waktu dan tenaga untuk
mengklasifikasi telur salah satunya dengan menggunakan segmentasi citra atau
gambar. Klasifikasi telur ayam yang tidak subur penting dilakukan terutama oleh
peternak untuk memilih telur fertil dan telur infertil. Saat ini, metode pemeriksaan
telur ayam fertil dan infertil masih menggunakan cara yang kurang efektif, yaitu
hanya dengan meneropong cangkang telur, yang disebut candling. Dalam proses ini
tingkat kegagalan peternak dalam membedakan telur fertil dan infertil terbilang
rendah yaitu berkisar 2%-5% saja, namun metode ini tidak selalu akurat karena
tidak semua peternak dapat melihat dengan jelas hasil candling, yang dapat
mengakibatkan kesalahan dalam prediksi. Dengan menerapkan Algoritma
Convolutional Neural Network (CNN).
Menggunakan algoritma CNN dengan model VGG16 yang dilatih pada
gambar grayscale telur untuk mengklasifikasikan telur fertil dan infertil.
menunjukkan akurasi 100% dalam klasifiaksi telur fertil dan infertil. Hal ini
tentunya menunjukkan kemampuan model dalam membedakan antara telur fertil
dan infertil dengan sangat baik. Dengan merancang algoritma CNN melibatkan
penggunaan arsitektur VGG16 untuk mengekstraksi fitur dari gambar grayscale
telur. Dataset gambar telur fertil dan infertil digunakan untuk menguji model di
Google Colab. Dengan menggunakan matrix confusion, evaluasi memastikan
bahwa model dapat mengklasifikasikan telur dengan sangat akurat