Abstract:
Pada saat ini proses destilasi minyak nilam masih menggunakan cara konvesional,
sehingga hasil yang di inginkan tidak sesuai dengan dengan total bahan yang
digunakan. Hal ini di karenakan oleh beberapa faktor, seperti tidak stabilnya suhu
ataupun tahapan proses destilasi yang tidak sesuai. Banyaknya kendala yang di
alami oleh produsen minyak atsiri ini menyebabkan kecilnya hasil rendemen dan
mutu yang dihasilkan masih terlalu kecil. Maka daripada itu pada saat penyulingan
menggunakan pemanas air elektrik dengan arduino uno sebagai sistem pengontrol
suhu di dalam ketel penyulingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
efisiensi, hasil rendemen dan mengkategorikan hasil minyak atsiri yang dihasilkan
dengan menggunakan arduino uno sebagai sistem pengontrol suhu. Semakin
banyak volume bahan baku yang digunakan maka semakin banyak hasil rendemen,
Arduino uno sebagai sistem pengontrol pada suhu 95℃ - 98℃ sehingga suhu air di
ketel tetap stabil. Kondensasi terjadi di dalam ketel yang membawa uap air dan
minyak nilam ke dalam kondensor untuk memasuki fase pendinginan. Kondensor
berisi air yang bersirkulasi serta pipa spiral sebagai pembawa uap air dan minyak
nilam. Tetesan uap air dan minyak nilam akan di pisahkan oleh OWS (oil water
saparator) sebagai tahap akhir dalam proses penyulingan minyak atsiri daun nilam.
Pada penelitian ini bahan baku menggunakan duan nilam dengan variasi berat 3 kg,
4 kg dan 5 kg dengan masing-masing hasil rendemen adalah 0,78%, 0,93% dan
1,04 %.