dc.description.abstract |
Minyak nilam diperoleh dari distilasi uap daun nilam yang digunakan sebagai
bahan pewangi dan penahan aroma wangi-wangian bahan pewangi lain sehingga
bau wangi tidak cepat hilang dan lebih tahan lama (fiksatif) dalam pembuatan
bahan aromaterapi. Minyak nilam juga sebagai aditif untuk pewangi makanan.
Cara penyulingan dengan metode uap dan air merupakan penyulingan dengan
tekanan uap rendah pada tekanan 1 atmosfir yang tidak menghasilkan uap dengan
cepat sehingga panjangnya waktu penyulingan minyak atsiri menjadi hal yang
sangat penting. Semakin panjang waktu penyulingan yang dibutuhkan jika ditinjau
dari mutu dan rendemen minyak yang dihasilkan adalah hal yang baik. Pada
metode penyulingan uap dan air, bahan yang diolah diletakkan di atas rak-rak atau
saringan berlubang. Ketel suling diisi dengan air sampai permukaan air berada
tidak jauh di bawah saringan. Air dapat dipanaskan dengan berbagai cara yaitu
dengan uap jenuh yang basah dan bertekanan rendah. Metode yang kami sarankan
adalah penyulingan dengan air dan uap (Water & Steam Distillation) alasannya
difusi minyak atsiri dengan air panas, hidrolisa terhadap beberapa komponen
minyak atsiri, Serta dekomposisis akibat panas, akan lebih baik jika dibandingkan
dengan uap langsung. Daya 1000 watt peningkatan suhunya lebih cepat ke titik
didih sampai waktu selama 195 menit dengan temperatur 98,65°C , sedangkan 750
watt peningkatan suhu ke titik didih sampai waktu selama 255 menit dengan
temperatur 98,56°C dan untuk 500 watt peningkatan suhu ke titik didih sampai
waktu selama 285 menit dengan temperatur 98,23°C. bahwa yang 1000 watt dapat
menghasilkan minyak nilam 56 ml warna minyak nilam kecoklatan kemerahan.
Sedangkan untuk 750 watt dapat menghasilkan minyak nilam 47 ml warna
kecoklatan. Dan untuk 500 watt dapat menghasilkan minyak nilam 35 ml warna
kuning muda. |
en_US |