Abstract:
Proses peleburan aluminium sudah cukup banyak di lakukan oleh masyarakat baik
dalam kategori kecil maupun besar, Penggunaan dapur krusibel merupakan salah
satu jenis tungku yang digunakan untuk peleburan logam Aluminium (Al). Proses
peleburan adalah proses pencairan bahan (besi cor) dipanaskan di dalam sebuah
dapur peleburan, setelah bahan mencair kemudian dituang ke dalam cetakan.
pada proses peleburan alumunium digunakan dapur jenis krusibel. Dapur
krusibel adalah dapur yang paling tua dan paling banyak digunakan. Dapur ini
sangat fleksibel dan serbaguna untuk peleburan dengan skala kecil dan sedang
Penggunaan tungku crucible dengan skala kecil maupun sedang digunakan untuk
proses peleburan logam aluminium. Pada penelitian ini penulis melakukan
eksperimen dengan menguji dapur crucible peleburan aluminium dengan oli
bekas sebagai bahan bakar peleburan aluminium yang relatif mudah didapat dan
mungkin menghasilkan performa peleburan yang baik. Dinding dapur krusibel
yang dirancang dengan 2 lapisan isolator yaitu refractory castable semen tahan
api dengan bata tahan api, sehinggah tahan terhadap panas hingga 1550°C, Dari
hasil pengamatan temperatur isolator dapur peleburan aluminium pada dinding
luar dapur sangat berbeda dengan temperatur dalam pada dapur peleburan
aluminium temperatur luar pada dapur peleburan ini mencapai 87,3°C dan pada
dinding dalam dapur peleburan mencapai temperatur 515,7°C, perbedaan ini
karena adanya lapisan semen refractory castable sehinggah dapat menahan panas
yang ada yang ada di dalam dapur peleburan. Dari hasil peleburan aluminium
menghabiskan bahan bakar oli bekas sebanyak 0,854 g/s