Abstract:
Latar Belakang : Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolisme
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah di atas nilai
normalnya yang disebabkan terganggunya kerja dan sekresi insulin. Sambiloto
(Andrographis paniculata) memiliki senyawa utama yaitu Andrographolide dan
senyawa bioaktif lainnya seperti, flavonoid, alkaloid, dan tanin polifenol yang
berperan secara signifikan mampu meningkatkan aktivitas antioksidan serta dapat
menginduksi terjadinya regenerasi sel beta pankreas yang rusak. Tujuan :
Menganalisis efektivitas ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata)
terhadap kadar glukosa darah puasa pasien diabetes melitus tipe 2. Metode :
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental pre test dan post test group design
with control group. Sampel merupakan penderita diabetes melitus tipe 2 yang
berjumlah 28 orang yang berobat di Klinik Mediska Medan. Kelompok perlakuan
diberikan ekstrak daun sambiloto dengan dosis 550 mg 2 kali 2 kapsul selama 28
hari, sementara pada kelompok kontrol diberikan plasebo selama 28 hari. Hasil :
Hasil rata-rata kadar glukosa darah puasa pada kelompok perlakuan pada hari ke-1
adalah 160,36 mg/dl dan pada hari ke-28 adalah 141,07 mg/dl, pada kelompok
kontrol pada hari ke-1 adalah 160 mg/dl dan pada hari ke-28 adalah 158,71 mg/dl.
Efektivitas ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap kadar
glukosa darah puasa menunjukkan hasil signifikan dengan nilai p- value 0.001
(p<0.05). Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun sambiloto (Andrographis
paniculata) efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada pasien
diabetes melitus tipe 2.