dc.description.abstract |
Pendahuluan: Staphylococcus aureus termasuk Staphylococcus aureus
merupakan bakteri normal yang hidup pada kulit dan selaput lendir tubuh
manusia.Setidaknya terdapat 30 koloni bakteri ini di dalam tubuh manusia.
Staphylococcus aureus menyebabkan infeksi kulit dan jaringan lunak, bekas luka
operasi, serta infeksi tulang dan sendi.. Kloramfenikol mempunyai efek
bakteriostatik namun dapat membunuh bakteri pada konsentrasi tinggi.Ini adalah
antibiotik spektrum luas yang digunakan melawan bakteri gram positif, gram
negatif dan anaerobik. kayu manis adalah pohon kecil dalam keluarga Lauraceae
yang disebut Cassia india, tersebar luas di Vietnam, India, Filipina, Myanmar,
India dan Cina,Ini dapat digunakan sebagai bahan baku rempah-rempah dan juga
dianggap sebagai ramuan tradisional dalam cerita rakyat yang digunakan untuk
mengobati beberapa kondisi kesehatan, ekstrak C. burmanni telah terbukti
memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antibakteri, dan antikanker sebagai
komposisi fitokimia.Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak kulit kayu manis
(Cinnamomum burmannii) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus
secara disc diffusion.Metodologi: experimental yang menggunakan desain
penelitian ―the post-test only control group design” sebanyak 5 kelompok ,
digunakan uji Disc Diffusion untuk melihat respon pertumbuhan bakteri terhadap
agen antibakteri mengunakan ―ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum
burmannii)‖,dilakukan dengan metode ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak kulit kayu manis dengan
Tingkat konsentrasi 30%,50%,70% menunjukkan bahwa nilai signifikansi.
Kesimpulan : menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis (Cinnamomum
burmannii) efektif sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus
aureus secara disc diffusion. |
en_US |