Abstract:
Latar Belakang : Dismenorea ialah rasa nyeri di daerah perut bawah yang dapat
terjadi sebelum maupun saat menstruasi. Dismenorea mempengaruhi sekitar
64,25% populasi pada Indonesia, dengan kasus dismenorea primer sebanyak
54,89% dan kasus dismenorea sekunder sebanyak 9,36%. Zinc maupun vitamin E
menjadi satu diantara dapat mempengaruhi terjadinya dismenorea. Zinc diketahui
sebagai satu diantara pengobatan dismenorea sebab efeknya bisa menurunkan
sintesis prostaglandin sehingga rasa tidak nyaman menurun. Begitu juga dengan
vitamin E salah satu vitamin yang dapat mengurangi dismenorea yang dibantu
tokoferol untuk memperlambat terjadinya proses inflamasi, kerusakan membran sel
dan regulasi trombosit. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara asupan zinc
dan vitamin E dengan kejadian dismenorea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Metode : Pada penelitian ialah
penelitian kuantitatif analitik observasional dengan rancangan cross sectional. 107
mahasiswi FK UMSU yang akan menjadi sampel penelitian ini menggunakan
Teknik purposive sampling. Untuk pengambilan data menggunakan data primer
yang dimana akan menggunakan kuesioner Working ability, Location, Intensity,
Days of pain, Dysmenorrhea (WaLIDD Score) dan Semi Quantitative Food
Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Analisis data menggunakan uji Chi Square
Fisher Exact. Hasil : Berdasarkan uji korelasi fisher exact test didapatkan p value
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,511 pada asupan zinc dengan derajat dismenorea. Hasil
uji chi square didapatkan p value lebih besar dari 0,05 yaitu 0,092 pada asupan
vitamin E dengan derajat dismenorea. Kesimpulan : Tidak memiliki hubungan
yang signifikan antara asupan zinc dan vitamin E dengan derajat dismenorea pada
mahasisiwi Fakultas kedokteran.