dc.description.abstract |
Pendahuluan: Tingkat proktrastinasi akademik pada mahasiswa tinggi sehingga harus
mendapatkan perhatian yang serius, karena jika dibiarkan akan berdampak pada kerentanan psikologis mahasiswa, seperti merasa sangat cemas, depresi, dan stres. Mahasiswa yang sudah mengalami prokrastinasi akademik mengatakan bahwa kerugian-kerugian yang dialami sangat berdampak pada kehidupannya Tujuan: untuk mengetahui persepsi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK UMSU)
terhadap faktor penyebab, dampak, dan strategi menangani prokastinasi akademik. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods) antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel ada 76 orang mahasiswa FK UMSU. Hasil: pada hasil penelitian kuantitatif, didapatkan bahwa mayoritas mahasiswa yaitu sebanyak 59 orang
(77,6%) memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang sedang Sementara itu, 10 mahasiswa (14,5%) memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang rendah, dan 6 mahasiswa lainnya (7,9%) memiliki tingkat prokrastinasi akademik yang tinggi. Hasil wawancara dengan subjek terdapat 2 kategori pada faktor eksternal dan 6 kategori faktor internal penyebab prokrastinasi. Dampak prokrastinasi dijumpai 6 kategori yaitu kategori perilaku, kognitif, fisik, akademik, interpersonal dan afektif dan strategi menangani prokrastinasi didapatkan 2
kategori yaitu kategori individu dan kelompok. Kesimpulan: mayoritas mahasiswa FK
UMSU memiliki tingkat sedang pada prokrastinasi akademik. Dijumpai faktor penyebab
teman dan manajemen waktu yang menyebabkan mahasiswa melakukan prokrastinasi.
Faktor internal yang memengaruhi mahasiswa melakukan prokrastinasi yaitu mood,
motivasi, persepsi terhadap tugas, kemampuan akademik, manajemen waktu dan
rekreasi.Terdapat beberapa kategori dampak yang dirasakan mahasiswa setelah melakukan prokrastinasi yaitu perilaku, kognitif, fisik, akademik, interpersonal dan afektif. Serta terdapat kategori pencegahan untuk mencegah terjadinya prokrastinasi yaitu individu dan kelompok |
en_US |