Abstract:
Pendahuluan: Benign Prostat Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran prostat yang sering
terjadi pada pria tua dan menyebabkan gejala saluran kemih bawah (LUTS) karena aliran
urin terhambat dan peningkatan tekanan intravesikal. BPH dapat menyebabkan disfungsi
ereksi. Menurut survei MSAM, 49% pria usia 50-80 tahun mengalami kesulitan ereksi,
48% mengalami gangguan ejakulasi, dan 7% merasakan nyeri saat bersenggama, dengan
BPH sebagai penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat
LUTS dengan disfungsi ereksi pada penderita pembesaran prostat jinak di RS Putri
Bidadari. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional
analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik Accidental Sampling. Sampel yang didapatkan dari Poli Urologi
Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat sebanyak 34 sampel. Pengambilan data akan dilakukan
pada satu waktu tertentu yang menggunakan data primer yaitu melalui kuisioner IPSS dan
IIEF-5 dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Hasil uji korelasi
Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antar antara derajat LUTS dan derajat
DE pada pasien BPH di rumah sakit Putri Bidadari Stabat dengan nilai P = 0.001. nilai
koefisien relasi sebesar 0.525, dan arah korelasi positif. Kesimpulan: Terdapat hubungan
yang signifikan antar antara derajat LUTS dan derajat disfungsi ereksi pada pasien BPH
di Rumah Sakit Putri Bidadari Stabat.