Abstract:
Dalam operasinya di PT. Cipta Lestari Sawit tekanan adjusting cone ialah sebesar
60-75 Kg/cm dan dengan kuat arus 35–45 A. Besar kecilnya tekanan hidrolik
sangat mempengaruhi hasil pemerasan minyak dan tingkat kepecahan pada nut.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah nilai rata-rata dari tekanan hidrolik,
persentase kehilangan minyak (oil losses) dan kondisi biji (broken nut) yang
dihasilkan pada proses pengepresan, sehingga proses pengepresan dapat lebih
optimal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuantitatif,
teknik ini dilakukan dengan melalui observasi, wawancara, pengumpulan dan
pencatatan data lapangan serta studi pustaka. Pada pengujian kali ini dilakukan di
Laboraturium PKS Cipta Lestari Sawit. Sampel yang telah diambil melalui proses
pengambilan yang sesuai dengan Standard Operasional Perusahaan (SOP)
kemudian dibawa ke Laboraturium untuk diuji kadar kehilangan minyak (losses)
dan tingkat kepecahan pada nut dengan menggunakan metode ekstraksi dalam
perhitungannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar tekanan
hidrolik press yang digunakan maka semakin kecil losses yang dikeluarkan pada
sampel oil di fibre dan tingkat kepecahan pada nut press. Namun, terjadi
kenaikan tingkat kepecahan yang signifikan pada tekanan 75 Kg/cm² pada sampel
nut di stasiun press, dimana hal ini disebabkan oleh proses penanganan yang
dilakukan yang mempengaruhi kerusakan yang terjadi pada (TBS) kelapa sawit,
kadar Asam Lemak Bebas (ALB) yang berbeda, dan juga pengaruh tingkat
kematangan yang terjadi pada (TBS) kelapa sawit. Berdasarkan analisis data dapat
disimpulkan tekanan optimal pada penelitian ini berada pada tekanan rata-rata
67,5 kg/cm² dengan losses oil in fiber sebesar 3,90 % dan jumlah tingkat
kepecahan nut (broken nut) sebesar 8,77 %