Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengukur Pengaruh Rasio Laju Aliran
Air/Udara (L/G) Pada Kinerja WCT (Wet Cooling Tower) Menggunakan Perforated
Slash Fill Terhadap Range, Appraoch, Efektifitas, Q, Me, Dan Mev. Cooling tower
(menara pendingin) didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang fluida kerjanya
adalah udara dan air yang berfungsi mendinginkan air dengan udara sehingga
menguapkan sebagian kecil dari air tersebut. Rasio Liquid / Gas (L/G), dari menara
pendingin adalah rasio antara air dan laju aliran massa udara. Terhadap nilai desain,
variasi musiman membutuhkan penyesuaian dan penyetelan laju aliran air dan
udara untuk mendapatkan pendinginan terbaik efektifitas menara. Penghilangan
panas dari air harus harus sama dengan panas yang diserap oleh udara di sekitarnya.
Rasio Liquid / Gas (L/G), dari menara pendingin adalah rasio antara air dan laju
aliran massa udara. Persiapan alat dan bahan. Sekat dipasang dengan sudut fill
tertentu. Pemanas air heatter dan blower dihidupkan. Pompa dihidupkan, katup
dibuka untuk pengaturan debit sesuai keinginan.Pengukuran-pengukuran suhu
setiap menit selama 5 menit. Hasil pengukuran digunakan untuk menghitung nilai
rata-rata.Mengulangi percobaan untuk variasi yang lain. Hasil dari Mengukur
Pengaruh Rasio Laju Aliran Air/Udara (L/G) Pada Kinerja WCT (Wet Cooling
Tower) Menggunakan Perforated Slash Fill Terhadap Range, Approach, Efektifitas,
Q, Me, Dan Mev. Didapat grafik yang tertinggi ditunjukkan pada nilai Q 3400oC
dan L/G 0,71kg/s. Sedangkan grafik yang terendah ditunjukkan pada nilai Mev
0,001oC dan L/G 0,71kg/s. Rasio Air/Udara (L/G), dari menara pendingin adalah
rasio antara air dan laju aliran massa udara. Dari grafik suhu air masuk diatas rata
rata
suhu
50℃ lebih tinggi dari pada suhu air masuk
47oC,44oC,41oC,38℃.Sedangkan grafik suhu air masuk yang terendah ditunjukkan
pada suhu 35℃.