dc.description.abstract |
Proses penanganan pascapanen bawang merah biasanya dilakukan secara
tradisional dengan memanfaatkan radiasi atau sinar matahari sebagai media untuk
proses pengeringan bawang merah. Proses pengeringan bawang merah tersebut
diaplikasikan di area terbuka yang langsung dipaparkan oleh sinar matahari dengan
waktu 7 hingga 9 hari untuk mencapai standar kadar air yang sesuai dengan aturan
SNI. Temperatur dan kelembaban menjadi peranan penting yang harus diperhatikan
dalam proses pengeringan pascapanen bawang merah. Sebab, ketika temperatur dan
kelembaban tidak sesuai dengan standar, maka kualitas proses pengeringan juga
tidak akan optimal dikarenakan bawang merah memiliki sifat yang mudah rusak
dan tidak tahan lama, serta mudah membusuk. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisa peralatan pengering bawang merah menggunakan kolektor surya
dengan absorber besi dan pasir pantai, mengetahui temperatur dan kelembaban
(Relative Humidity) yang memenuhi kualitas kadar air bawang merah, dan
menemukan efisiensi proses pengeringan bawang merah dari standar mutu SNI 01
3159-1992. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan peralatan pengering bawang merah sebagai alat pengujian bawang
merah untuk melihat pengaruh temperatur terhadap kadar air yang dihasilkan
bawang merah ketika melalui proses pengeringan dengan absorber panas pasir besi
yang ditambahkan geram besi hasil pembubutan dan didesain untuk dapat
mengalirkan udara panas sebesar 45 ℃ ketika posisi puncak matahari dan 20 – 25
℃ ketika pada malam hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada
kondisi efektif matahari, yaitu pukul 08:00 – 14:00 WIB didapat temperatur ruang
pengering optimal pada temperatur ± 39,1 oC dan temperatur dapat bertahan karena
ruang pengering yang diisolasi dengan temperatur 31,8 oC pada pukul 20:00 WIB.
Didapat penurunan massa sebesar 15,3% ini menunjukkan bahwa penurunan kadar
air bawang merah dapat dilakukan telah mencapai target kadar air sebesar 85 – 80%
dari total massa. Karena penurunan massa ini secara langsung mencerminkan
hilangnya kelembaban bawang merah, maka dapat disimpulkan bahwa proses
pengeringan berhasil menurunkan kadar air hingga mencapai tingkat yang sesuai
dengan mutu standar, yakni standar yang ditetapkan oleh SNI tentang standar mutu
nasional bawang merah sesuai dengan mutu I dengan kadar air maskimum 85 –
80% dengan kelembaban rata – rata 60 – 70%. |
en_US |