Abstract:
Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar memiliki ornamen yang dapat dilihat
dari segi matematis yaitu memiliki pola– pola simetris yang mengalami
pengulangan pada setiap polanya. Penelitian ini menganalisis ornamen pada
Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar menggunakan empat jenis transformasi
geometri dan pola pengulangan akan di analisis menggunakan tujuh pola frieze.
Tujuan penelitian ini ialah (1) Untuk mendeskripsikan setiap ornamen di Rumah
Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar (2) Mengetahui makna simbolik yang
terkandung di dalam Ornamen Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar dan (3)
Untuk mendeskripsikan implementasi transformasi geometri pola frieze pada
Ornamen Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar. Data yang didapat berbentuk
data kualitatif dengan pendekatan etnografi sedangkan sumber didapat melalui
dokumentasi, observasi dan wawancara yang berhubungan dengan ornamen
Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar. Hasil dari penelitian ini sebagai
berikut. (1) Terdapat sembilan ornamen pada rumah adat selaso jatuh kembar,
yaitu: selembayung; selok layang; lebah bergantung yang memiliki tiga jenis yaitu
lebah bergantung ombak-ombak, lebah bergantung kuntum setaman, lebah
bergantung kembang jatuh; wajik-wajik atau belah wajik; itik sekawan; kaluk
yang memiliki tiga jenis yaitu kaluk paku kuntum negeri, kaluk paku, kaluk pakis;
awan– awanan yang memiliki dua jenis yaitu awan larat dan awan bergelut; tebuk
buih bersusun dan siku keluang. (2) Sembilan ornamen yang berada di rumah adat
ini memiliki makna yang baik disetiap motifnya agar rumah adat ini diberi
kerukunan, kedamaian, serta kebaikan pada saat kegiatan perkumpulan untuk
acara adat terutama pada saat bermusyawarah. (3) Berdasarkan hasil analisis
ditemukan konsep transformasi geometri yaitu translasi, refleksi, rotasi dan
dilatasi serta dari tujuh pola frieze terdapat tiga pola yang memenuhi ciri-ciri yaitu
pola F1, pola F3 dan pola F7