dc.description.abstract |
Pendahuluan: Ukuran penis menjadi indeks penting untuk menunjukkan
pertumbuhan seksual pada laki-laki yang ditentukan oleh hormon androgen, yaitu
gonadotropin hipofisis. Ukuran lingkar penis cukup bervariasi berdasarkan usianya.
Standar normatif untuk ukuran penis dapat berfungsi sebagai dasar untuk
menentukan kelainan pada sistem genital atau endokrin dan untuk memulai
pengobatan dini. Biasanya ukuran lingkar penis dihubungkan dengan berat badan
atau tinggi badan seseorang, namun terdapat perbedaan pendaptan dari pernyataan
tersebut. Penis yang kecil juga menjadi masalah psikososial karena penis
merupakan identitas jenis kelamin, posisi berkemih yang normal, serta untuk fungsi
seksual. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
menggunakan desain penelitian cross-sectional, sampel sebanyak 90 anak laki-laki
usia 2-5 tahun berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Uji korelasi
didapatkan sig. sebesar 0.0485 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
korelasi ukuran lingkar penis dengan berat badan menurut tinggi badan. Selain itu,
tidak adanya korelasi ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi senilai 0.075 yang
hampir mendekati nol sehingga dapat dinyatakan tidak berkorelasi. Hal ini
menunjukkan tidak adanya kecenderungan ukuran lingkar penis berdasarkan berat
badan menurut tinggi badan. Kesimpulan: Penelitian dijumpai tidak ada korelasi
ukuran lingkar penis anak usia 2-5 tahun dengan badan menurut tinggi badan. |
en_US |