Abstract:
Pendahuluan: Pada umumnya mahasiswi menggunakan jilbab dalam waktu yang
cukup lama saat melakukan aktivitas hariannya. Keadaan ini menyebabkan
rambut tertutup dan tertarik yang dapat mengakibatkan rambut lembap,
kekurangan oksigen dan panas. Permasalahan pada kulit kepala, seperti rambut
lepek, rambut rontok dan ketombe sering dikeluhkan oleh para pengguna jilbab.
Kerontokan rambut (effluvium) adalah keadan dimana rambut terlepas dari
permukaan kulit. Jumlah normal rambut yang rontok perhari 100 helai.
Kerontokan rambut (effluvium) disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Tujuan: Untuk mengetahui adakah hubungan penggunaan jilbab terhadap
kerontokan rambut (effluvium) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara angkatan 2020. Metode: Penelitian ini adalah
penelitian analitik obsevasional, menggunakan metode cross sectional.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah sampel pada penelitian ini 62
sampel. Sampel pada penelitian ini merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara angakata 2020. Hasil: . Hasil analisis
bivariat hubungan penggunaan jilbab terhadap kerontokan rambut (effluvium)
pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
angkatan 2020 adalah p-value 0,740 (p-value>0,05). Kesimpulan: Tidak ada
hubungan yang signifikan penggunaan jilbab terhadap kerontokan rambut
(effluvium) pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara angkatan 2020.