dc.description.abstract |
Banyak negara masih mengandalkan minyak bumi sebagai sumber energi untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka. Oleh karena itu, penting untuk
mengembangkan dan memajukan sumber-sumber energi terbarukan. Termasuk
energi gas Hidrogen melalui elektrolisis air untuk mengatasi masalah dari
penggunaan energi fosil atau minyak bumi. Akan tetapi, untuk energi gas Hidrogen
ini masih dalam tahap pengembangan. Metode penelitian yang dilakukan
merupakan metode eksperimen. Tujuan dari penelitian ini membuat alat produksi
gas hidrogen menggunakan plat titanium dan stainless steel dengan bantuan listrik
menggunakan power supply pada tegangan yang diatur sebesar 12 V dan 15 V serta
memonitoring yang didapat dari sensor arus (ACS712) dan gas (MQ – 8), setelah
itu hasil pengukuran diproses oleh arduino kemudian ditampilkan pada layar laptop
untuk melihat hasil data logger melalui Microsoft Excel, sampai proses elektrolisis
air menghasilkan gas HHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat
menggunakan plat titanium dengan tegangan 12 Volt, menghasilkan gas HHO
sebanyak 68 PPM, untuk arus sebesar 3,3 Ampere, dan suhu mencapai 42 °C. Pada
tegangan 15 Volt, produksi gas HHO meningkat menjadi 78 PPM, arus mencapai
3,86 Ampere, dan suhu berkisar 49,6 °C. Sementara itu, penggunaan plat stainless
steel pada tegangan 12 Volt dan 15 Volt menghasilkan gas HHO sebanyak 45 PPM,
namun arus yang dihasilkan hanya sekitar 1,42 dan 0,67 Ampere, dengan suhu
mencapai 49 dan 68,5 °C. Perbedaan yang signifikan antara kedua jenis plat ini
terjadi karena nilai konduktivitas dan resistivitas yang sangat berbeda, meskipun
keduanya memiliki ketahanan terhadap korosi |
en_US |