dc.description.abstract |
Dalam kehidupan, humor memiliki peran besar. Biasanya digunakan untuk
menghibur, mencairkan suasana atau menjalin kedekatan. Namun, masih banyak
yang lupa tentang menjaga batasannya. Terlebih lagi pada masyarakat patriarki
yang masih kerap melontarkan lelucon yang bersifat menjustifikasi gender lain
sebagai gender yang inferior. Lelucon tersebut dikenal dengan istilah Humor
seksis atau Sexist jokes. Humor seksis merupakan humor yang merendahkan,
menindas, menstereotip dan atau mengobjektifikasikan seseorang berdasarkan
gender. Berdasarkan penelitian, humor seksis lebih banyak menjadikan
perempuan sebagai korban. Hingga saat ini, humor seksis masih berkembang dan
sering terjadi di perkumpulan anak-anak muda. Rumusan masalah dari penelitian
ini merupakan “bagaimana fenomena terjadinya humor seksis di kalangan di
kalangan anak muda?”. Menjawab rumusan masalah di samping merupakan
tujuan dari penelitian ini dan untuk mencapai tujuan yang dimaksud, metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Adapun hasil dari penelitian dan analisis yang dilakukan ialah
humor seksis merupakan perilaku seksisme yang dibentuk oleh stereotip gender
dalam masyarakat yang patriarki, anak muda yang terlibat di dalam fenomena ini
pada dasarnya cenderung tidak memiliki kesadaran dan pemahaman yang benar
mengenai humor seksis karena adanya penormalisasian. Humor seksis sendiri
dikategorikan sebagai salah satu jenis pelecehan verbal. |
en_US |