dc.description.abstract |
Latar Belakang: Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan lipid
yang biasanya ditandai dengan adanya peningkatan kadar koletserol didalam
darah hingga diatas 200 mg/dL. Prevalensi hiperkolesterolemia di dunia sekitar
45% sedangkan di Asia Tenggara sekitar 30% dan di Indonesia mencapai 35%.
Saat ini, penderita hiperkolesterolemia bukan hanya orang dewasa ataupun lansia
saja, tetapi sudah banyak anak dan remaja yang mengalami hiperkolesterolemia
dikarenakan gaya hidup mereka. Jahe Emprit (Zingiber officinale rosc) atau jahe
kecil adalah jahe yang digunakan untuk rempah-rempah, bahan baku minuman,
dan obat herbal. Kandungan utama dalam jahe adalah shogaol dan gingerol yang
merupakan senyawa flavonoid. Penurunan kadar kolesterol dipengaruhi oleh
senyawa flavonoid dan polfenol yang mencegah radikal bebas, memiliki efek
hipokolesterol yang menghambat enzim HMG-KoA reductase. Tujuan: Untuk
mengetahui apakah jahe emprit dapat menurunkan kadar kolesterol pada
mahasiswa yang menderita hiperkolesterolemia. Metode : Metode penelitian yang
digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pra
eksperimental (pretest dan posttest) pada 61 orang yang menderita
hiperkolesterolemia dan akan dilakukan uji statistic wilcoxon. Hasil: Didapatkan
mahasiswa hiperkolesterol sebanyak 61 orang dan 36 diantaranya mengalami
penurunan menjadi normal setelah mengonsumsi ekstrak jahe emprit. Hasil ini
didukung oleh analisis statistik menggunakan metode Wilcoxon dengan nilai pvalue
sebesar 0.000 (p < 0.05). Kesimpulan: Dapat disimpulkan dengan nilai pvalue
sebesar 0.000 bahwa pemberian ekstrak jahe emprit berpotensi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap mahasiswa yang menderita
hiperkolesterolemia. |
en_US |