dc.description.abstract |
Latar Belakang: World Health Organization (WHO) menyatakan
permasalahan gangguan menstruasi dengan prevalensi tertinggi adalah gangguan
mestruasi yang tidak beraturan sekitar 80,7%, mengalami pre menstrual syndrome
(PMS) 54%, durasi menstruasi yang tidak beraturan 43,8%, dismenorea 38,1%,
polimenorea 37,5% serta oligomenorea 19,3%. Pada tahun 2019 National Coffee
Association United States menyatakan adanya peningkatan konsumsi kafein pada
remaja usia sekitar 18-24 tahun. Kafein dapat terkandung dalam kopi, teh, susu, soft
drinks, coklat bahkan obat-obatan. Efek samping yang akan ditimbulkan oleh
minuman berkafein diantaranya adalah insomnia, tremor, palpitasi, nyeri kepala,
mual muntah, gelisah serta akan menimbulkan efek ketergantungan. Konsumsi
kafein juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Tujuan: Untuk mengetahui
hubungan asupan minuman berkafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswi
Fakultas Kedokteran UMSU. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif analitik
dengan desain penelitian cross sectional yang berarti objek penelitian akan
diobservasi hanya satu kali saja dan pengukuran variabel akan dilakukan pada saat
pemeriksaan. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian adanya hubungan
yang signifikan antara konsumsi asupan minuman berkafein dengan siklus
menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan minuman
berkafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UMSU. |
en_US |