dc.description.abstract |
Latar belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan hiperglikemia yang terjadi akibat kelainan kerja
insulin, sekresi insulin atau keduanya. Berdasarkan penyebabnya DM
diklasifikasikan menjadi DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional dan DM tipe lain.
Diabetes melitus tipe 2 memiliki insidensi dan prevalensi yang mengalami
peningkatan setiap tahunnya sehingga dapat menjadi faktor risiko dari
perkembangan TB (tuberkulosis) paru. Tuberkulosis paru merupakan suatu
permasalahan yang masih meningkat di dalam dunia kesehatan dan menyebabkan
kematian secara global. Hubungan antara diabetes melitus dengan tuberkulosis
paru merupakan masalah kesehatan yang meningkat dikarenakan DM memiliki
prevalensi yang tinggi sedangkan TB paru merupakan penyakit endemik di negara
berkembang. Prevalensi DM dengan TB paru dilaporkan sebesar 10%-15% dan
memiliki risiko 4 kali lebih tinggi daripada pasien tanpa DM. Pada diabetes
melitus dengan keadaan kadar glukosa darah yang tinggi dapat membuat kuman
Mycobacterium tuberculosis berkembang sehingga fungsi perlindungan sel
menjadi berkurang dan menimbulkan infeksi.Tujuan : Penelitian ini bertujuan
untuk Mengetahui Hubungan Antara Kadar HbA1c Pada Pasien Diabetes Melitus
Dengan Gambaran Radiologis Tuberkulosis Paru Di RSUP Haji Adam Malik
Medan. Metode : Pengambilan sampel dengan menggunakan metode total
sampling yaitu seluruh rekam medis pasien diabetes melitus dengan tuberkulosis
paru yang terdiagnosis awal. Pada penelitian ini, pasien diabetes melitus dengan
tuberkulosis paru yang dirawat di ruang rawat inap terdiagnosis awal dijumpai
sebanyak 53 orang di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari-Desember
2022. Hasil : Distribusi frekuensi subjek penelitian pasien DM dengan TB paru
didapati usia terbanyak yaitu lansia awal sebanyak 21 orang (39,6%) dengan jenis
kelamin laki-laki lebih sering dijumpai daripada perempuan yaitu 38 orang
(71,7%). Kadar HbA1c pada saat terdiagnosis TB paru dengan nilai rata-rata
HbA1c sebesar 8,5887% dan frekuensi pasien DM dengan TB paru berdasarkan
derajat lesi didapatkan lebih banyak subjek penelitian dengan gambaran
radiologis TB paru derajat lesi luas sebanyak 33 subjek (62,3%). Terdapat
hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus
dengan gambaran radiologis tuberkulosis paru (P = 0,000) Kesimpulan : Adanya
hubungan yang signifikan antara kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus
dengan gambaran radiologis tuberkulosis paru di RSUP Haji Adam Malik Medan. |
en_US |