dc.description.abstract |
Pendahuluan : Cacingan masih menjadi masalah di Indonesia disisi lain status gizi juga merupakan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat, beberapa studi menyatakan saling terkait antara status gizi dengan kecacingan namun studi lain mengatakan tidak ada kaitan Tujuan : Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan Soil Transmitted Helminths (STH) pada murid SD 19 Muhammadiyah di Kota Medan. Metode : observational-analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional, Pengambilan sampel menggunakan total sampling. dengan jumlah sampel 68 orang. Status gizi ditentukan dengan kurva pertumbuhan CDC-NCHS 2000 dan penentuan infeksi Soil Transmitted Helminths digunakan metode pemeriksaan Kato-Katz. Hasil : Angka kejadian infeksi STH pada murid sebanyak 12 sampel. Status gizi pada penederita infeksi STH pada murid adalah sebesar 47% dengan status gizi kurang, dan 53% gizi baik. Sebaran umur kejadian infeksi STH didapatkan hasil dimana murid berusia 6 tahun positif kecacingan sebanyak 5 orang, usia 7 tahun sebanyak 2 orang, usia 9 tahun positif kecacing sebanyak 2 orang, dan usia 13 tahun sebanyak 3 orang. Jenis Soil Transmitted Helminths yang menginfeksi paling banyak adalah Ascaris lumbricoides, kemudian diikuti oleh infeksi cacing Trichuris trichiura, dan infeksi cacing Hookworm. Hasil uji statistic hubungan status kecacingan dengan status gizi menggunakan uji Fisher’s Exact Test dijumpai nilai p = 0.203 (p > 0.05) artinya adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan kecacingan tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi STH dengan status gizi. Kesimpulan : Tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi Soil Transmitted Helminths dengan status gizi pada murid Sekolah Dasar 19 Muhammadiyah di Kecamatan Medan Denai Kota Medan. |
en_US |