dc.description.abstract |
Pendahuluan: Gizi merupakan bagian yang sangat penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan, yang erat kaitannya dengan kesehatan dan
kecerdasan seorang anak. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan, prevalensi
masalah gizi di Indonesia balita kurang gizi sebanyak 17,7% yang terbagi atas gizi
buruk 3,9% serta gizi kurang 13,8%. Sedangkan prevalensi masalah gizi di kota
Medan yaitu gizi kurang sebanyak 4% dengan berat badan tidak seimbang dengan
usia. Berbagai Faktor mungkin mempengaruhi kondisi gizi ini seperti faktor
sosioekonomi, tingkat pengetahuan dan tingkat religiusitas orangtua, namun faktor
manakah yang paling dominan yang menjadi penyebab gizi kurang perlu dipastikan
agar dapat dilakukan upaya penyelesaian masalah berdasarkan data. Metode
Penelitian: Penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan study cross
sectional ini dilakukan melalui survey kepada orangtua siswa–siswi di Sekolah
Dasar Muhammadiyah 19 Kota Medan dengan menggunakan kuesioner, serta
mengukur status gizi pada anak. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penghasilan orang tua memiliki nilai signifikan 0,575 > 0,05 artinya tidak terdapat
hubungan penghasilan orang tua dengan status gizi anak, tingkat pengetahuan
memiliki nilai p value = 0,000 < 0,05 artinya memiliki hubungan dengan status gizi
anak, dan tingkat religiusitas memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 artinya
memiliki hubungan dengan status gizi anak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan
antara penghasilan orang tua dengan status gizi anak serta terdapat hubungan antara
tingkat pengetahuan dan religiusitas orang tua dengan status gizi anak di SD
Muhammadiyah 19 Kota Medan. |
en_US |