dc.description.abstract |
Latar Belakang : Terdapat sekitar 42 juta perempuan di dunia melakukan aborsi
tiap tahunnya karena kehamilan yang tidak diinginkan. Tindakan aborsi di
Indonesia cukup besar yaitu mencapai 2,5 juta kejadian tiap tahunnya. Biasanya,
aborsi dilakukan secara terselubung dan menggunakan cara yang tidak aman.
Aborsi yaitu penghentian atau pengguguran pada kehamilan sebelum janin dapat
bertahan hidup di luar rahim atau sebelum usia janin 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram. Aborsi terbagi menjadi 2 jenis yaitu abortus spontan yang
biasanya disebut keguguran dan abortus provokatus yang biasa disebut aborsi.
Abortus spontan terjadi tanpa tindakan medis, sedangkan abortus provokatus yaitu
dilakukan dengan sengaja sebelum janin lahir. Dalam penelitian ini, peneliti akan
lebih fokus pada jenis abortus provokatus kriminalis karena abortus jenis ini banyak
dijumpai di kehidupan. Abortus provokatus terbagi atas dua yaitu abortus
therapeutik yang dilakukan dengan tindakan medis dan abortus provokatus
kriminalis yang dilakukan tanpa alasan medis. Di Indonesia, abortus provokatus
kriminalis dikategorikan sebagai tindak pidana yang masih banyak dilakukan.
Angka kematian ibu meningkat karena tingginya kejadian abortus provokatus
kriminalis. Tujuan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
di Kelurahan Masjid Medan Kota mengenai abortus provokatus kriminalis. Metode
: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data
secara cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat di kelurahan
mesjid medan kota dengan 100 orang responden. Hasil : Didapatkan hasil tingkat
pengetahuan sedang mengenai abortus provokatus kriminalis sebanyak 38 orang
(38%) dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan (24%), usia 21 - 30 tahun
(18%), dan mayoritas tingkat pendidikan yaitu SMA sederajat (24%). Didapatkan
hasil tingkat sikap baik mengenai abortus provokatus kriminalis sebanyak 90 orang
(90%) dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan (50%), usia 36- 40 (20%),
dan mayoritas tingkat pendidikan yaitu SMA sederajat (59%). |
en_US |