dc.description.abstract |
Pendahuluan : Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan
oleh parasit Toxoplasma gondi. Prevalensi toxoplasmosis di Indonesia hingga
tahun 2017 yang pernah dilaporkan adalah 43-88% kasus. Manusia dapat tertular
melalui kontaminasi dengan feses kucing, sehingga pemelihara kucing
membutuhkan pengetahuan tentang toxoplasmosis dan pencegahan penularan
toksoplasmosis. Tingkat pengetahuan pemelihara kucing dapat menjadi suatu
aspek dalam tindakan pencegahan toxoplasmosis. Sehingga, peneliti tertarik untuk
menghubungkan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan pencegahan
toxoplasmosis pada pemelihara kucing di kecamatan Medan kota. Metode
penelitian : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
design cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil :
Subjek penelitian berjumlah 103 responden. Subjek yang memiliki tingkat
pengetahuan baik berjumlah 45 responden, Subjek yang memiliki tindakan
pencegahan baik berjumlah 42 responden. Uji korelasi antara tingkat pengetahuan
dan tingkat pencegahan didapatkan nilai sig. < 0,05 nilai correlation coefficient (r)
0.554. Kesimpulan : Terdapat hubungan kuat dan searah antara tingkat
pengetahuan dengan tindakan pencegahan toxoplasmosis pada pemelihara kucing
di kecamatan Medan Kota. |
en_US |